Masakan Indonesia – Kearifan lokal yang beraneka ragam ikut menyemarakkan kuliner nusantara yang tak kalah dengan sajian modern. Seperti halnya minuman tradisional hasil akulturasi dua budaya yang disebut wedang ronde ini. Dalam artikel kali ini, Mimin ingin membagikan resep legendaris wedang ronde yang dikenal sebagai representasi boba masa kini.
Dengan bentuknya yang bulat dengan beragam warna cerah, wedang ronde menjadi sajian menarik dan menjadi kuliner malam dengan beberapa kompilasi rempah khas pilihan yang berfungsi menghangatkan tubuh.
Sejarah Tang Yuan
Peminat sejarah asal Semarang, Jongkie Tio, mengatakan jika wedang ronde berasal dari resep Tiongkok kuno. Minuman itu identik dengan Tang yuan asal Negeri Tirai Bambu dengan komposisi minuman yang relatif sama.
Minuman Tang yuan sangat lekat dengan legenda masyarakat Tiongkok, tentang kerinduan seorang dayang kepada orang tuanya. Saat Dinasti Han berkuasa, ada seorang dayang kerajaan bernama Yuanxiao yang ahli membuat Tang yuan.
Suatu ketika, Yuanxio sangat merindukan kedua orang tuanya. Sayang, ia tidak dapat meninggalkan istana karena statusnya sebagai dayang. Kesedihan yang mendalam membuatnya nekat hendak melakukan bunuh diri. Namun niat itu dicegat oleh seorang Mentri.
Sang menteri berjanji akan menolong dan berupaya menghibur Yuanxio, seraya memintanya membuat Tang yuan sebanyak mungkin sebagai persembahan kepada dewa di tanggal 15 bulan 1 Imlek.
Yuanxiao akhirnya berhasil, hingga meluluhkan hati sang kaisar. Kaisar sangat puas dan sang dayang diizinkan pulang untuk menemui kedua orangtuanya. Sejak itulah, setiap tanggal 15 bulan 1 penanggalan Imlek, diadakan Festival Yuanxiao atau Festival lampion seperti yang kita kenal sekarang.
Dilansir dari laman Week in China, terdapat beberapa cara menyajikan Tang Yuan. Salah satunya disajikan dalam semangkup sup yang tampil mewah dan dicampur dengan kaldu yang terbuat dari beras fermentasi dan bunga osmanthus. Tang Yuan dianggap sebagai salah satu simbol dan harapan dalam mempererat tali kekeluargaan.
Perkembangan di Indonesia
Dalam perkembangannya di Indonesia, kuliner ini pertama kali dimodifikasi oleh masyarakat di Salatiga. Akhirnya kuliner khas ini mendapat sebutan wedang ronde yang merupakan salah satu bentuk multikulturalisme.
Penyebutan ronde diambil dari bahasa Belanda yang artinya bulat. Sementara wedang dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, memiliki arti minuman dari bahan gula, jahe dan kopi yang memiliki manfaat menghangatkan tubuh.
Adapun beberapa bahan dasar pembuatan wedang ronde khas Kota Salatiga, meliputi tepung beras ketan, garam, daun pandan, batang serai, jahe dan gula pasir. Cara pengolahannya dengan merebus adonan ronde yang sudah dicetak bulat lalu hidangkan dengan kuah jahe hangat.
Minuman hangat ini sangat mudah ditemukan dalam kehidupan masyarakat, baik yang mangkal di lokasi yang ramai lalu-lalang atau memasuki area pemukiman
Resep Legendaris Wedang Ronde
Di Indonesia, minuman ini dilengkapi taburan kacang tanah goreng (tanpa kulit), potongan roti, dan kolang-kaling.
Itulah bedanya dengan Tang Yuan, sehingga wedang ronde disebut minuman asal Tiongkok versi Indonesia.
Biar Food Lovers tidak semakin penasaran yuk intip resepnya!
Resep Wedang Ronde
Bahan :
- 150 gram tepung ketan putih
- 1/4 sdt garam
- 135 ml air hangat
- 2 tetes pewarna hijau tua
- 2 tetes pewarna merah cabai
- 50 gram kacang tanah kupas, sangrai
- 25 gram gula pasir
- 1/8 sdt garam
Sirup jahe :
- 2 liter air
- 400 gram gula pasir
- 400 gram jahe, bakar dan memarkan
- 1 sdt garam
- 4 lembar daun pandan
- 6 batang serai, memarkan
Pelengkap :
- 200 gram kolang-kaling, rebus dan iris
- 3 roti tawar tanpa kulit, potong dadu
- 25 gram sagu mutiara merah, rebus
- 1 kaleng (200 gram) lengkeng, tiriskan
Cara membuat :
- Ronde: blender kacang tanah sangrai selagi hangat, tambahkan gula pasir, dan garam. Bentuk menjadi bulatan kecil. Sisihkan.
- Siapkan wadah, campur tepung ketan dan garam. Aduk rata. Sembari adonan diuleni, masukkan air hangat sedikit demi sedikit. Uleni adonan sampai kalis.
- Bagi adonan menjadi tiga bagian. Beri pewarna merah pada satu adonan, lainnya teteskan pewarna hijau, satunya lagi tidak usah diberi pewarna. Uleni masing-masing adonan sampai warna tercampur.
- Ambil sedikit adonan ronde. Pipihkan, beri campuran kacang tanah. Tutup dan bentuk bulat.
- Tuangkan air pada panci, rebus sampai mendidih. Masukkan ronde. Biarkan sampai mengapung. Angkat dan tiriskan.
- Sirup jahe: masukkan air, gula pasir, jahe, daun pandan, dan serai ke panci. Rebus dengan api kecil sampai mendidih dan aromanya harum.
- Masukkan ronde ke mangkuk. Tambahkan sagu mutiara, roti tawar, kolang-kaling, dan lengkeng. Tuang sirup jahe secukupnya.
- Wedang ronde siap dinikmati selagi hangat.
Resep ini bisa kalian racik sendiri ya di rumah, agar tubuh kalian hangat serta masuk angin hilang.
Untuk Food Lovers yang ketinggalan dengan Resep Wedang Jahe Si Kaya Manfaat di artikel sebelumnya, jangan lupa intip kembali ya!
Jangan lupa like, comment dan share artikel ini ya! Semoga bermanfaat! 😊