Masakan indonesia – Kali ini Mimin akan membahas 5 proses menghasilkan kopi aceh gayo. Ngomong-ngomong soal minuman, sebelumnya kita pernah membahas tentang Teh Talua Ampek Lenggek yang merupakan minuman legendaris asal Sumatera Barat.
Nah, Jika berjalan-jalan ke Sabang, Food Lover akan disuguhkan oleh nikmatnya Kopi Aceh yang diketahui berasal dari dataran tinggi Gayo.
Diketahui, varietas kopi arabika menjadi salah satu komoditi unggulan dari Dataran Tinggi Gayo.
Prestasi apa yang mengokohkan prestasi kopi ini menjadi kopi organik terbaik di dunia?
- Pernah mendapatkan Fair Trade certified dari organisasi internasional Fair Trade – 27 Mei 2010
- Peringkat tertinggi pada cupping score yang diselenggarakan pada Event Lelang Special Kopi Indonesia di Bali- 10 Oktober 2010
Asal-usul kopi aceh
Kopi ini dibawa oleh seseorang berkebangsaan Belanda yang membawa bibitnya dari Arabia ke Batavia (Jakarta) yang ditanam pada tanah partikelir kesawung.
Kemudian kopi ini makin berkembang dan tersebar hingga ke dataran tinggi Gayo di aceh Tengah. Sejak zaman colonial Belanda hingga sekarang kopi ini telah menjadi sumber mata pencarian utama masyarakat setempat.
Selain itu bukti arkeologis berupa sisa pabrik pengeringan kopi di desa Wih Porak Kecamatan Silih Nara Aceh Tengah ini membuktikan bahwa kopi merupakan komoditi penting dalam perekonomian saat itu.
Kehadiran Belanda saat itu memberi cahaya baru dengan membuka lahan perkebunan, yaitu kebun kopi di tanah Gayo, walaupun tanaman lada sudah lebih dulu masuk ke daerah ini. Namun Pemerintah Belanda lebih konsen pada tanaman kopi dengan pembukaan lahan peertama seluas 100 ha pada tahun 1918 di Kawasan Belang Gele.
Pada tahun 1925-1930 masyarakat membuka sejarah baru dengan membangun kebun kopi rakyat bermodalkan pengetahuan yang diperoleh dari perkebunan Belanda.
Cita Rasa Kopi Aceh Gayo
International Conference on Coffee Science menominasikan kopi Aceh sebagai the best No. 1 dari semua kopi arabica di daerah lain.
Apa yang membuatnya berbeda?
Kopi Aceh gayo ini dikenal dunia karena memiliki citarasa yang khas antara lain; memiliki citarasa yang cendrung tidak pahit, keasaman yang rendah serta kekentalan yang kuat. sehingga di sukai hingga ke benua Eropa dan Amerika.
Jika ditelusuri lebih dalam pecinta kopi professional menemukan rasa nutty dan cendrung buttery serta aroma rempah atau spice.
Food Lover tahu tidak? Kopi Aceh ini sering dijadikan campuran berbagai house blend coffee shop dan juga café.
Sayangnya, Food Lover akan kesulitan mencari kopi single origin Aceh Gayo karena tidak konsistennya rasa yang disebabkan oleh kebiasaan tanam yang berbeda.
Lima Proses menghasilkan Kopi Aceh Gayo
Kali ini Mimin akan membahas 5 proses menghasilkan kopi aceh gayo.
Natural procces
Proses ini dimulai dari pemetikan biji kopi, kemudain dijemur di bawah terik sinar matahari selama 7-14 hari. Biji kopi yang sudah kering dimasukkan pada mesin huller untuk memisahkan kulit luar yang sudah menghitam guna menghasilkan biji kopi green bean yang berkualitas.
Full Washed Procces
Proses ini dimulai dengan merendam terlebih dahulu. Biji yang mengapung dibuang kemudian dmasukkan pada mesin pulper untuk memisahkan kulit merah dengan biji kopi, kemudian dijemur hingga benar-benar kering selama 3 minggu.
Setelah kering biji kopi dimasukkan dalam mesin huller agar mendapatkan biji kopi yang bagus.
Semi Washed Procced
Proses ini diketahui paling popular. Biji Kopi yang sudah dipetik langsung dimasukkan ke dalam huller kemudian dibersihkan. Selanjutnya biji kopi dijemur lalu dimasukkan lagi dalam mesin huller.
Wine Procces
Proses ini paling lama karena kopi yang sudah dipetik akan disimpan dalam suatu wadah selama kurang lebih satu bulan untuk mendapatkan citarasa yang khas.
Luwak Kopi
Biji kopi dihasilkan dari kotoran hewan luwak yang memakan biji kopi segar. Kotoran luwak tersebut biasanya ditemukan di perkebunan kopi.
Nah, menarik sekali, bukan mempelajari 5 proses menghasilkan kopi Aceh Gayo!
Siapa tahu Food Lover tertarik untuk membuka bisnis kopi organik nomor satu dunia ini!